Fungsi Sistem Pendinginan Bagi Kendaraan
Salah satu sistem yang ada pada mesin adalah sistem pendingin (cooling system). Sistem pendingin yang terdapat pada kendaraan memiliki fungsi yang sangat penting.
Mungkin anda pernah mengalami atau pernah mendengar istilah over heating bukan? Over heating merupakan masalah atau gejala mesin yang terlalu panas.
Seperti yang kita ketahui, pada mesin sebagian besar komponen terbuat dari bahan campuran logam yang tentunya bila terkena panas maka akan mengalami pemuaian. Bila panas yang terjadi pada mesin over atau berlebih tentunya akan memperbesar pemuaian yang terjadi, dan dapat menyebabkan perubahan bentuk atau ukuran pada logam yang memuai, sehingga akan dapat mengakibatkan kerusakan pada mesin.
Sebenarnya tenaga yang dihasilkan oleh mesin itu disebabkan karena adanya panas dari hasil proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara di dalam mesin.
Panas yang dihasilkan oleh mesin akan dirubah menjadi tenaga gerak putar oleh mesih melalui gerak naik turun piston yang disalurkan ke poros engkol.
Namun pada kenyataannya panas yang dihasilkan dari proses pembakaran pada mesin tidak semuanya dimanfaatkan menjadi energi gerak.
Panas yang digunakan untuk dirubah menjadi energi gerak hanya sebagian, dan sebagian lainnya akan hilang, baik panas tersebut hilang karena gesekan, hilang karena untuk menggerakkan pully dan pompa, hilang karena dibuang keluar ataupun hilang karena diserap oleh sistem pendingin. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini :
Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa energi panas yang dimanfaatkan kurang lebih sebesar 25% dan energi panas lainnya terbuang, 6% hilang karena gesekan, 3% hilang karena untuk menggerakkan pompa, 34% hilang dibuang keluar dan 32% hilang diserap oleh sistem pendinginan mesin.
Fungsi sistem pendinginan pada mesin secara garis besar adalah sebagai berikut :
Untuk menyerap panas mesin
Fungsi sistem pendinginan yang pertama adalah untuk menyerap panas pada mesin yaitu sebagian panas dari mesin yang tidak digunakan untuk dirubah menjadi energi gerak maka panas tersebut akan diserap oleh sistem pendingin. Bila panas tersebut tidak diserap maka mesin akan mengalami over heating dan akan mengakibatkan komponen-komponen mesin dapat rusak.
Untuk mempertahankan temperatur kerja mesin
Fungsi sistem pendingin yang kedua adalah untuk mempertahankan temperatur kerja mesin. Temperatur kerja mesin kurang lebih terjadi pada temperatur 80 sampai 90 derajat celcius, pada saat mesin telah mencapai temperatur kerjanya maka kinerja mesin akan optimal, namun jika termperatur kerja mesin kuran atau terlalu berlebih maka akan membuat kinerja mesin menjadi kurang, sehingga sistem pendingin ini akan berfungsi untuk menjaga temperatur mesin pada temperatur kerjanya.
Mesin yang masih dingin (belum mencapai temperatur kerja) maka akan mengakibatkan kerj mesin yang kurang, terjadi keausan yang berlebih dan terjadi emisi gas buang yang berlebih. Sedangkan mesin yang terlalu panas (temperatur kerja berlebihan) maka dapat menyebabkan komponen mesin menjadi cepat rusak karena pemuaian.
Untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerja
Fungsi sistem pendingin yang ketiga adalah untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerjanya. Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa kinerja mesin akan optimal bila mesin bekerja pada temperatur kerjanya. Untuk mempercepat mesin mencapat temperatur kerjanya maka pada sistem pendingin dilengkapi dengan komponen thermostat yang salah satu fungsinya untuk mempercepat mesin mencapai temperatur kerjanya.
Post a Comment for "Fungsi Sistem Pendinginan Bagi Kendaraan"